Ketika akan menulis
tulisan ini, saya baru saja menghabiskan sepotong Bakwan. Hmm… lezatnya. Yup!
Gorengan seperti Bakwan (di Jawa Barat lebih populer dengan nama Bala-bala), Pisang Goreng, Tahu Pedas
(Gehu Pedas), Cireng, atau Tempe Goreng
memang menjadi camilan wajib bagi sebagian besar orang Indonesia, terutama kaum
hawa. Harganya yang murah meriah ditambah rasanya yang lezat dan mudah
didapatkan dimana-mana, menjadikan gorengan sebagai panganan yang populer dan
disukai banyak orang. Bahkan, saking sukanya, beberapa orang ada yang
menjadikan gorengan sebagai teman makan nasi atau yang lebih parah, tidak bisa
makan nasi jika tidak ada gorengan. Yang terakhir bisa dikategorikan kecanduan.
Seperti testimoni beberapa sahabat saya berikut ini, “Pokoknya kalo engga ada
gorengan tuh, kurang gimana… gitu.” ujar Melly seraya melahap Bakwan Bu Odah yang memang lezatnya
sampai ke ubun-ubun. “Aku engga bisa
kalau makan engga pake gorengan.” ungkap Vierda. Sahabat saya yang satu ini lebih
parah, “Aduh, tenggorokan lagi engga enak nih, gara-gara makan gorengan mulu.
Abis aku tuh, suka banget sama gorengan.” jelas Ade. Wah, itu baru sebagian
testimoni lho! Saya yakin anda juga punya hubungan khusus dengan gorengan,
hehehehe… .
Jika ditelaah dari segi kesehatan, menyantap gorengan
sebenarnya boleh-boleh saja, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal
pertama adalah tempat dan cara pengolahannya, apakah bersih atau sebaliknya.
Hal kedua, ingredients atau bahan
untuk membuatnya apakah bersih dan segar atau justru kebalikannya. Yang
terakhir, ini sangat penting, minyak yang digunakan untuk menggoreng gorengan
tersebut, apakah masih tergolong agak jernih atau sudah terlihat coklat kotor
kehitaman. Mengingat sebagian besar kita lebih sering membeli gorengan
ketimbang membuatnya sendiri dikarenakan faktor kepraktisan dan banyaknya
penjaja gorengan disetiap jengkal jalan, kerapkali tiga hal di atas kita
abaikan. Padahal, tiga hal tadi penting untuk diperhatikan agar tubuh tetap
aman menyantap gorengan.
Beberapa waktu lalu diberbagai tayangan investigasi,
ramai membahas gorengan pinggir jalan yang dicampur plastik pada proses
penggorengannya, dengan maksud agar gorengan selalu renyah. Erghhh… sounds
scream yah?! Bukannya bermaksud menakut-nakuti lho, karena pada dasarnya saya
juga penyuka gorengan. Sampai dimana tadi? Oh, ya sampai di plastik yah
(sengaja, hanya menguji. Hahahaha… ngeles!), nah, tanpa kita harus menjadi ahli
medis pun, kita yang tergolong masih awam dengan masalah kesehatan, bisa
memastikan jika plastik (yang notabene mengandung bahan kimia yang tidak aman
bagi tubuh) yang dimasukkan pada proses penggorengan seperti itu akan sangat
berbahaya bagi tubuh. Masalah terkait gorengan tidak sampai pada proses
pengolahannya saja, masalah selanjutnya yang ramai dibicarakan adalah kertas
pembungkusnya. Kertas pembungkus gorengan yang sering kita jumpai merupakan
kertas bekas majalah, koran, atau kertas fotokopian yang setelah terkena minyak
gorengan, tintanya akan luntur. Lagi-lagi terkontaminasi dengan bahan kimia
berbahaya.
Berbagai fakta mengenai gorengan di atas, cukup membuat
kita khawatir menyantap gorengan. Eits, tapi kita masih bisa menyiasatinya
dengan cara yang bijak. Contohnya dengan menelaah terlebih dahulu tempat
penjualannya, kita harus pastikan tempatnya bersih dan tidak menggunakan
plastik pada proses penggorengannya, selain itu minyak yang digunakan juga
jangan sampai terlihat kotor kehitaman. Sebagian anda yang masih khawatir
dengan kertas pembungkusnya, anda bisa (jika anda rela untuk sedikit repot)
membawa kotak bekal sendiri setiap kali ingin membeli gorengan. Memastikan
semuanya aman, memang tidak bisa sepenuhnya, tapi tidak ada salahnya jika kita
memeriksa beberapa hal tadi sebelum kita membeli.
Betapa pun kita sudah memperhatikan dengan baik tempat
penjualan dan proses pengolahannya, kita harus tetap mengontrol jumlahnya.
Jangan terlalu banyak mengonsumsinya. Bagaimana pun gorengan adalah makanan
berlemak tinggi yang dapat meningkatkan kolestrol jahat dalam tubuh. Tingginya
kolestrol jahat dalam tubuh, terutama bagi yang menderita obesitas, dapat
menyebabkan stroke dan berbagai
penyakit kardiovaskular (jantung dan
pembuluh darah) lainnya. Selain itu, bagi yang memiliki kulit berminyak,
menyantap gorengan yang notabene berminyak, dapat memicu timbulnya jerawat
(saya yakin para wanita yang kulitnya berminyak langsung berteriak,
tidaaaaakkk!!!). Seberapa pun sukanya, cintanya kita menyantap gorengan,
kembali saya ingatkan, kita harus tetap mengontrol jumlahnya. Sesuai dengan
pepatah muslim, “Segala yang berlebihan itu tidak baik.”.
(dari berbagai sumber)
Sumber Gambar
shape-indonesia.comwisata.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar