Kamis, 16 Februari 2012

Bijaksana Menyantap Gorengan



            Ketika akan menulis tulisan ini, saya baru saja menghabiskan sepotong Bakwan.  Hmm… lezatnya. Yup! Gorengan seperti  Bakwan (di Jawa Barat lebih populer dengan nama Bala-bala), Pisang Goreng, Tahu Pedas (Gehu Pedas), Cireng, atau Tempe Goreng memang menjadi camilan wajib bagi sebagian besar orang Indonesia, terutama kaum hawa. Harganya yang murah meriah ditambah rasanya yang lezat dan mudah didapatkan dimana-mana, menjadikan gorengan sebagai panganan yang populer dan disukai banyak orang. Bahkan, saking sukanya, beberapa orang ada yang menjadikan gorengan sebagai teman makan nasi atau yang lebih parah, tidak bisa makan nasi jika tidak ada gorengan. Yang terakhir bisa dikategorikan kecanduan. Seperti testimoni beberapa sahabat saya berikut ini, “Pokoknya kalo engga ada gorengan tuh, kurang gimana… gitu.” ujar Melly seraya melahap Bakwan Bu Odah yang memang lezatnya sampai ke ubun-ubun.  “Aku engga bisa kalau makan engga pake gorengan.” ungkap Vierda. Sahabat saya yang satu ini lebih parah, “Aduh, tenggorokan lagi engga enak nih, gara-gara makan gorengan mulu. Abis aku tuh, suka banget sama gorengan.” jelas Ade. Wah, itu baru sebagian testimoni lho! Saya yakin anda juga punya hubungan khusus dengan gorengan, hehehehe… .

            Jika ditelaah dari segi kesehatan, menyantap gorengan sebenarnya boleh-boleh saja, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal pertama adalah tempat dan cara pengolahannya, apakah bersih atau sebaliknya. Hal kedua, ingredients atau bahan untuk membuatnya apakah bersih dan segar atau justru kebalikannya. Yang terakhir, ini sangat penting, minyak yang digunakan untuk menggoreng gorengan tersebut, apakah masih tergolong agak jernih atau sudah terlihat coklat kotor kehitaman. Mengingat sebagian besar kita lebih sering membeli gorengan ketimbang membuatnya sendiri dikarenakan faktor kepraktisan dan banyaknya penjaja gorengan disetiap jengkal jalan, kerapkali tiga hal di atas kita abaikan. Padahal, tiga hal tadi penting untuk diperhatikan agar tubuh tetap aman menyantap gorengan.
            Beberapa waktu lalu diberbagai tayangan investigasi, ramai membahas gorengan pinggir jalan yang dicampur plastik pada proses penggorengannya, dengan maksud agar gorengan selalu renyah. Erghhh… sounds scream yah?! Bukannya bermaksud menakut-nakuti lho, karena pada dasarnya saya juga penyuka gorengan. Sampai dimana tadi? Oh, ya sampai di plastik yah (sengaja, hanya menguji. Hahahaha… ngeles!), nah, tanpa kita harus menjadi ahli medis pun, kita yang tergolong masih awam dengan masalah kesehatan, bisa memastikan jika plastik (yang notabene mengandung bahan kimia yang tidak aman bagi tubuh) yang dimasukkan pada proses penggorengan seperti itu akan sangat berbahaya bagi tubuh. Masalah terkait gorengan tidak sampai pada proses pengolahannya saja, masalah selanjutnya yang ramai dibicarakan adalah kertas pembungkusnya. Kertas pembungkus gorengan yang sering kita jumpai merupakan kertas bekas majalah, koran, atau kertas fotokopian yang setelah terkena minyak gorengan, tintanya akan luntur. Lagi-lagi terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya.
            Berbagai fakta mengenai gorengan di atas, cukup membuat kita khawatir menyantap gorengan. Eits, tapi kita masih bisa menyiasatinya dengan cara yang bijak. Contohnya dengan menelaah terlebih dahulu tempat penjualannya, kita harus pastikan tempatnya bersih dan tidak menggunakan plastik pada proses penggorengannya, selain itu minyak yang digunakan juga jangan sampai terlihat kotor kehitaman. Sebagian anda yang masih khawatir dengan kertas pembungkusnya, anda bisa (jika anda rela untuk sedikit repot) membawa kotak bekal sendiri setiap kali ingin membeli gorengan. Memastikan semuanya aman, memang tidak bisa sepenuhnya, tapi tidak ada salahnya jika kita memeriksa beberapa hal tadi sebelum kita membeli. 
            Betapa pun kita sudah memperhatikan dengan baik tempat penjualan dan proses pengolahannya, kita harus tetap mengontrol jumlahnya. Jangan terlalu banyak mengonsumsinya. Bagaimana pun gorengan adalah makanan berlemak tinggi yang dapat meningkatkan kolestrol jahat dalam tubuh. Tingginya kolestrol jahat dalam tubuh, terutama bagi yang menderita obesitas, dapat menyebabkan stroke dan berbagai penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) lainnya. Selain itu, bagi yang memiliki kulit berminyak, menyantap gorengan yang notabene berminyak, dapat memicu timbulnya jerawat (saya yakin para wanita yang kulitnya berminyak langsung berteriak, tidaaaaakkk!!!). Seberapa pun sukanya, cintanya kita menyantap gorengan, kembali saya ingatkan, kita harus tetap mengontrol jumlahnya. Sesuai dengan pepatah muslim, “Segala yang berlebihan itu tidak baik.”.


                                                                                                                 (dari berbagai sumber)

Sumber Gambar
shape-indonesia.com
wisata.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar